๐‘๐š๐ก๐š๐ฌ๐ข๐š ๐’๐ž๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐€๐‘๐“ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ“ ( ๐‘๐”๐’๐€๐Š )

Bang Tigor menyalakan sepeda motor bututnya. Nampak beberapa kali di engkol tetap tidak mau hidup.

"Motor butut sialan…." Umpat bang Tigor

"Nely pusinghh banghh" aku yang sudah duduk menyamping sambil memeluk bang Tigor sudah tidak memiliki tenaga karna efek minuman tadi. Kepalaku bersender di bahu bang Tigor

"Ntar… motor gua nih gak mau hidup.." umpat bang Tigor

"Pake mobil Nely aja" ucapku yang sudah ingin segera mencari tempat tidur

"Hehe…mana mana mobil lu ?" Bang Tigor melirik ke arahku

"Nih kuncinya, itu disana…" sambil ku menunjuk mobilku

Bang Tigor langsung menurunkan standar motornya dan aku langsung turun, kurangkul leher bang Tigor, dengan tergesa-gesa bang Tigor berjalan ke arah mobilku. Aku di dudukan di kursi, kemudian bang Tigor dengan cepat berjalan ke kursi pengemudi.

"Duhhh… udah lama lagi gak bawa mobil" umpat bang Tigor.

"Sini Nely yang bawaa…." Ujarku namun aku hanya bisa bersandar di bahu bang Tigor.

"Lu mabuk bego…gue bisa bawa mobil" bang Tigor pun menstater mobil

"Brakk…." Terdengar belakang mobil menabrak sesuatu.

"Ahhh… motor sialan.. ngapain parkir disitu" umpat bang Tigor sambil melihat kebelakang.

Dengan perlahan bang Tigor menjalankan mobilku dan keluar dari tempat itu. Hingga sampailah kami di depan gubuk kayu di belakang terminal.
"Turun moy" ujar bang Tigor

"Eeee… nelyhh pusinghh…" ujarku sambil menegakkan kepala karna sedari tadi aku tertidur di mobil.
Kulihat keluar ada sebuah gubuk kayu, hanya di terangi lampu remang-remang dan di depan nya ada meja dan terlihat kartu berserakan di atas meja

Tak lama bang Tigor membuka pintuku dan menarik lenganku menggayutkan di pundaknya, aku pun di gopoh menuju ke dalam gubuk. Aku berdiri di depan kasur di atas lantai, kasur yang lusuh dan tanpa ranjang, Karna kepalaku sudah pusing aku langsung berbaring di atas kasur itu.

"Hehe…nih.. minum" bang Tigor menegakkan tubuhku dan memberiku minuman yang rasanya sama seperti tadi di tempat pesta orgen

"Aahhh…" aku menarik nafas setelah meminum minuman itu.

"Banghh…" suaraku parau

"Apa moy" jawab bang Tigor yang sedang melepaskan bajunya

"Pelukhhh…dinginhh" suaraku parau sambil menjulurkan kedua tangan ku supaya di peluk bang Tigor

"Mmhhh …. Slurrpp…. Mmmhhhh…." Dengan segera bang Tigor melumat bibirku dan langsung kubalas dengan melumat bibirnya juga.

"Aahhh … banghhhh…. Slurppp…" aku mendesah menerima rangsangan dari bang Tigor .

Lidahku di sedot-sedot oleh bang Tigor dan lidahnya pun masuk dalam-dalam ke rongga mulut ku.
"Cuihh…" bang Tigor meludahi mulutku dan terpaksa ku telan

"Mau jadi lonte Abang gak ?" Ucap bang Tigor sambil menatap mulutku

"Aaaahhhhh… gak banghhh.." desahku saat bang Tigor menjilati leherku dan lenganku langsung memeluk kepala bang Tigor. Kepalaku mengadah ke atas membiarkan bang Tigor menjilati sepuasnya.

"Aahhhh…Abang kasih kau cupang dulu, tanda kau lonte Abang malam ini" ucap bang Tigor yang menyupangi leher ku

"Aahhh….janghhh… nanti suamhh…ii… ahhh…. Nely tauhhh" desahku namun jemariku tetap meremas rambut ikal berminyak bang Tigor

"Hahaha bagus kalau suami kau tau… biar tau dia Abang mau ngentot bininya hahaa" tawa bang Tigor

Bang Tigor menurunkan tali daster ku yang kusambut dengan meloloskan tanganku dari tali dasterku hingga dasterku kini sudah turun ke pinggang. Sementara aku membuka sendiri pengait braku dan langsung merangkul leher bang Tigor untuk ku cium. Aku tidak tau kenapa malam ini aku begitu bernafsu untuk di setubuhi bang Tigor.
"Mhhh….slurpp……ahhhh…" bang Tigor pun dengan rakus menghisap air liurku.

"Kau hisap dulu kontol Abang" bang Tigor yang dengan cepat berjongkok di hadapan ku yang terbaring di kasur kumuh ini.

Penis bang Tigor besar, hampir sama dengan penis om Flores namun sepertinya bang Tigor gak disunat soalnya penisnya nampak tertutup. Langsung kuraih penis itu dan ku elus pelan sambil menatap mata bang Tigor sayu
"Haha… lembut kali tangan kau lonte" tawa bang Tigor

"Mhh… Abang mau nely apain ?" Tanyaku manja sambil menggigit bibir bawah ku

"Sepong lah sayang" bang Tigor meremas payudaraku dan memelintir pentilnya. Aku pun menjulurkan lidahku menjilat kepala penis bang Tigor

"Aahhhh…..anjinghhh" racau bang Tigor keenakan.

Perlahan ku masukan penis itu sedikit dan kusedot kepala penis bang Tigor. Terasa asin dan amis namun tak kuhiraukan karna aku juga ingin penis itu menerobos vaginaku.
"Pintar kali kau nyepong moy" bang Tigor pun menjambak rambutku dan mendorong kepalaku dan masuklah penis itu tiba-tiba ke mulutku semua

"Mmmmhhhhhhh……ekhh…ekhhh" aku yang terkejut langsung tersedak namun tertahan penis bang Tigor

"Aahhhhhhh……." Kuhirup nafas dalam-dalam saat bang Tigor melepaskan penisnya dan kepalaku di dorongnya kembali hingga penis itu tertanam dalam-dalam di mulutku.

Mataku terpejam menerima sodokan penis bang Tigor di mulutku. Terasa air mata keluar sedikit karna aku tidak bisa bernafas.
"Aahhhhh……." Aku bernafas kembali setelah bang Tigor melepaskan penisnya

"Hahaha… ngapa moy ?" Tanya bang Tigor sambil tertawa

"Ahhh … Nely gak bisa nafashh" ujarku sambil menarik nafas dalam-dalam.

Nampak tatapan nya menjalar dari paha hingga vaginaku. Aku hanya menatap nya sayu menunggu perlakuan apa yang akan dilakukan bang Tigor terhadap tubuhku malam ini.
Bang Tigor mencium pahaku kiri dan kanan, terasa jilatannya mengalir dari paha hingga ke bibir vaginaku.
"Wangi juga memeklu" ujar bang Tigor

"Mhhh… gelih banghhhh" aku mendesah menerima perlakuan bang Tigor
"Ahhhh……." Desahku panjang saat lidah bang Tigor menerobos masuk ke dalam vaginaku.

"Anjinghhh…gak bau kayak memek lonte sialan itu.." ujar bang Tigor sambil memperhatikan vaginaku. Ada rasa bangga tersendiri terhadap vagina yang selalu kurawat.

Aku menatap kepala bang Tigor yang tenggelam dalam jepitan pahaku, kaki ku kunaikan dan menjepit kepalanya agar tidak terlepas dari vaginaku.
"Aahhh…. Enakhh… ahhhhh…." Desahku manja menerima jilatan bang Tigor

"Sluurppp…..slurppp…" terdengar suara bibir bang Tigor menyedot-nyedot vaginaku dan aku hanya bisa menggelengkan kepala kiri dan kanan, jemariku meremas rambut bang Tigor erat

"Iihhh…ihhh…. Nelyhhh… keluarhhh…" desahku panjang sambil mengangkat pinggulku sementara jepitan pahaku makin erat menjepit kepala bang Tigor

"Aahhhhhkkkk……" satu teriakan panjang menandakan orgasme ku telah dapat oleh jilatan bang Tigor dan tubuhku terhempas lemas tak berdaya

Saat mataku terpejam terasa pahaku diangkat oleh bang Tigor dan terasa vaginaku di gesek-gesek oleh penis bang Tigor.
"Abang masukin ya" ujar bang Tigor sambil menggeseknya atas bawah sehingga nafsuku memuncak kembali.

Kuanggukan kepala ku sambil menggigit bibir bawahku menahan birahi oleh gesekan penis bang Tigor
"Ouuhhhhhhh……" kepalaku mengadah ke atas saat penis itu menerobos masuk dalam-dalam, bang Tigor nampak menekan sedalam-dalamnya penisnya dalam vaginaku dan mendiamkan nya

Bang Tigor langsung memelukku dan mencium bibirku dan langsung kusambut ciumannya.
"Mmhhhhh…." Desahku tertahan oleh ciuman bang Tigor saat penis itu di tarik keluar

"Aahhhhhh……." Desahku kembali saat penis itu di tekan dalam vaginaku

"Enakhh moy ?" Tanya bang Tigor dan kubalas dengan anggukan kepalaku dan kuberi bang Tigor tatapan sayu bertanda sedang merasakan kenikmatan penetrasi penisnya dalam vaginaku

Bang Tigor mengangkat kedua pahaku dan di letakkan nya di pundaknya sementara wajahnya menatap wajahku.
"Mmhhh… janghhannhh lihathhh nelyhh ahhh….." ujarku sambil tanganku kuarahkan ke wajahnya

"Kau lonte Abang ya malam ini ?" Ujar bang Tigor

"Mhhh…. Iyaahh banghhh…" jawabku dengan desah tertahan

"Kau ijin dulu dengan laki kau" ucap bang Tigor

"Ahhhhhhh….. ko hendrihhh" desahku saat bang Tigor menekan penisnya dalam-dalam

"Nelyhhh ijin… ouhhh.." bang Tigor menarik penisnya dan menekan kembali dalam-dalam

"Ijin apa ?" Ucap bang Tigor

"Jadihh…. Lontehh….ahhhh…." Desahku keras saat bang Tigor menggenjot vaginaku dengan cepat.

"Plak … plak…. Plakk…plakk…" bunyi peraduan paha bang Tigor dengan pahaku terdengar saat bang Tigor dengan tempo cepat.

"Oouhh…..ahhh…. Enakhh…. Terusshhh banghhh ahhhh…." Racauku saat menerima sodokan dari bang Tigor

Terasa cucuran keringat bang Tigor jatuh ke atas payudaraku dan tubuhku pun basah oleh keringat, kasur di gubuk itu Basah menjadi saksi bahwa aku malam ini sudah menjadi wanita pemuas nafsu bang Tigor. Preman terminal yang membawaku dari pesta orgen yang entah apa membuatku melalui malam panjang saat ini sampai aku di bawa ke gubuk ini. Bahkan aku gak tau dimana diriku saat ini, yang kutahu diriku tengah di setubuhi oleh bang Tigor dan aku rela melayani nafsunya.

"Brakk…." Suara pintu terbuka saat aku sedang asik di genjot oleh bang Tigor

"Wihhh….bang udah mulai aja haha" tawa beberapa lelaki yang masuk ke dalam gubuk itu
"Anjingg….bang barang sehat ini bang" ujar lelaki yang lain
"Hahaha…. Ngentot amoy kita malam ini bos"
"Hahaha…."
Ada 4 lelaki yang datang ke gubuk itu.

"Ehhh… ahhhh…banghh stophh…." Suaraku tertahan oleh desahan karna bang Tigor tak menurunkan temponya

Sementara bang Tigor menghentikan genjotannya namun penisnya masih tertancap di vaginaku dan aku langsung menutupi payudara ku dengan tangan.
"Ehh…bang… siapa" tanyaku pada bang Tigor sambil terus menutupi payudara ku

"Teman-teman Abang yang di orgen tadi haha" tawa bang Tigor

"Boleh gabung bang haha" tawa mereka sambil mendekatiku

"Sinilah kau" ucap bang Tigor pada mereka
"Amer masih ada, kau tambah dulu biar mantap goyangan ni lonte" timpal bang Tigor

"Ada bang, amann…" ucap seorang lelaki yang mengeluarkan botol minuman

Tubuhku pun di angkat oleh bang Tigor dan aku kini duduk di pangkuan bang Tigor berhadapan dengannya, penisnya masih tertancap di vaginaku dan pemuda itu langsung mengarahkan minuman itu ke bibirku.
"Minum sayang hehe" ucap lelaki itu

Ya ampun.. aku harus melayani nafsu mereka semua, kenapa aku bisa sampai disini. Mau lari pasti gak bisa, persetubuhan malam ini tak dapat kuhindari. Namun efek minuman tadi masih belum hilang dalam otakku dan nafsu yang sedang memuncak membuatku tak ada pilihan untuk rela di setubuhi oleh penis mereka satu-persatu.

"Mmhhhhh…bentarh.." ujarku yang masih berada di pangkuan bang Tigor, kuambil botol minuman itu dan langsung ku teguk hingga setengah botol tersisa.

"Ahhhh……" aku mengambil nafas saat minuman itu selesai kuteguk dan ku sapu mulutku dengan tangan

Tanpa pilihan lain aku akan melewati malam ini dengan melayani mereka semua.
"Hahaha….. ayooo sayang kita senang-senang" tawa mereka

Kutatap sayu mata bang Tigor dan kurangkul lehernya lalu perlahan ku goyang pinggulku
"Mhhh…..ahhhhh….." mataku sayu menatap bang Tigor
"Plakk ….." bang Tigor menepuk bokongku dan meremasnya
"Ouhhh……" kugigit bibir bawahku dan makin cepat kugoyangkan pinggulku

"Hahahaha…… anjing ni lonte buat gue gak tahan" ujar seorang pemuda yang entah kapan sudah membuka seluruh pakaiannya dan mengarahkan penisnya ke wajahku.

Langsung kusambut penis itu dengan mulutku dan kusedot dengan kuat, bahkan lidahku kumainkan saat penis itu di dalam mulutku.
"Ahhhh…. Mantep benar sepongannya…" ujar lelaki itu.

Lenganku yang satu bergayut pada leher bang Tigor dan satunya lagi berpegang pada tubuh lelaki itu sambil pinggulku di maju mundurkan bang Tigor aku tetap memaju mundurkan kepalaku menghisap penis itu.
"Abang juga mau moy" ujar seorang laki-laki yang sudah berdiri di sebelahku dan mengarahkan penisnya ke wajahku sementara tanganku langsung berpindah mengocok penis yang tadi aku hisap dan langsung menghisap penis yang barusan di sodorkan ke wajahku.

"Aahhhhh….. banghh…. Gila ni lontehh…" racau lelaki itu yang langsung mengerang kenikmatan saat aku hisap penisnya

"Aahhhh……..aahhhh…." Desahku manja saat bang Tigor menggoyangkan pinggulku. Penis itu terlepas dari mulutku karna goyangan bang Tigor dan aku dengan sigap mengocoknya dengan jemariku.

"Aahhh….mmhhh…." Aku hanya mendesah manja, mataku terpejam menahan nafsuku yang memuncak saat di hadapi oleh 3 penis

Tiba-tiba ada dua kepala yang menyosor menyedot payudaraku kiri dan kanan. Kini posisiku sedang berada di pangkuan bang Tigor sementara dua lelaki menyedot payudaraku kiri dan kanan dan dua jemariku menggenggam penis.
"Sluurpp… slurppp….." terdengar suara sedotan mulut lelaki itu dengan rakus menjilat payudaraku

"Aahhh….ahhh…. Nely gak kuathhh… nelyhhh gak kuathhh ahhhh…." Dan tiba-tiba tubuhku bergetar karna aku baru saja mengalami orgasme karna perlakuan mereka. Kepalaku terasa melayang-layang dan tubuhku lemas jatuh di pelukan bang Tigor yang dengan sigap memeluk tubuhku.

Bang Tigor kini berbaring dan aku berada di atas tubuh bang Tigor, penisnya masih tertancap, wajahku terbenam di bahu bang Tigor.
"Hahaha…lemas yaa sayang" ucap seorang lelaki.

"Aahhh…. Iyahhh banghhh" ucapku sambil mengatur nafas

"Plak…..plak…." Terdengar bongkahan pantatku di tampar oleh mereka

"Gilak… ni pantat, semok bener boss…" ucap lelaki yang terus menampar pantatku kiri dan kanan

Tiba-tiba rambut ku di Jambak dan langsung di hadapkan dengan penis yang meminta untuk kumasukan ke mulutku
"Sepong dong sayang" perintah lelaki itu

"Aaaahhkkkkk……." Terasa ada penis yang menorobos masuk ke lubang anus ku dan langsung ku lirik ke belakang namun langsung di tarik lagi ke depan oleh pemuda yang menjambak rambutku tadi

"Sepong kontol Abang…" perintah pemuda itu dan langsung penis itu kumasukan kemulutku.

"Mmmmhhhhhhh…….." teriakku tertahan karna lelaki itu perlahan mendorong penisnya ke lubang anus ku.

"Cuihhh….."
"Sempit bener ni pantat" ujar lelaki itu sambil meludahi lubang pantatku

"Hahahaha…. Kapan lagi kau dapat ngentot dengan amoy gini" tawa bang Tigor

"Ahhhkkkkkkk…." Teriakku seketika saat penis itu menerobos masuk ke lubang pantatku.

"Ouhhh… pelanhhh banghhh…" desahku saat menerima penetrasi di kedua lubangku kini

"Sepong lagi kontol Abang" perintah lelaki yang masih menjambak rambutku dan langsung ku masukan penis itu ke mulutku

"Mmhhh….mhhhh…..mhhhhhh…." Kini desahku tertahan saat mulutku tersumbat oleh penis

"Anjinggg…..lubang boolnya empot bangsathhh" ucap lelaki itu yang perlahan memaju mundurkan penisnya dalam lubang anus ku

Sementara dua laki-laki langsung merapatkan tubuhnya untuk meremasi payudaraku.
Entah kenapa aku sangat bernafsu di setubuhi mereka semua, dengan rela aku bersedia semua lubangku di masuki oleh penis-penis mereka.
"Aahhh….memekhh nelyhhh… ahhh…." Desahku saat penis yang di mulutku lepas

"Hahaha kenapa memek kau" tawa bang Tigor
"Aahhhh… memekhh nelyhhh… engghhh… terushhh…." Racau ku yang menahan nafsu di ubun-ubun dan efek minuman yang kuminum tadi.

"Terus apa sayang ?" Tanya bang Tigor
"Emhhhh…. Terusshhh entothhh memekhh nelyhhh auwwhhhhh" seketika kepalaku menggeleng kiri dan kanan menahan nikmat saat kedua lubangku di sodok mereka dengan keras

"Doyan kontol dia bos" tawa laki-laki yang sedari tadi menghisap payudara ku
"Kontol lakinya kecil haha" tawa bang Tigor
"Oooo….udah punya laki" ujar lelaki yang sedari tadi menjambak rambutku

"Kau bilang dulu kontol laki kau kecil hahaa" tawa lelaki itu
"Aahhhh … enghhhh…. Kontolhhh suamhhiii…. Ahhh… nelyhhh… kecilhhh…. Ahhhh…" racauku sambil mendesah sekuatnya karna diriku sudah di kuasai oleh birahi dan langsung ku hisap penis itu.

"Mmnhhh…..mhhhh…..ahhh….." desahku tertahan penis dan kulepas untuk mengambil nafas lalu kumasukan lagi penis itu kemulutku.

"Aahhh………gak tahannn aku boss ahhhh…." Racau lelaki yang menyodok anusku
"Lontehh…. Sialannnhhh…. Ahhhh…."
"Bangsatttt" racau lelaki itu

Kulirik kebelakang dengan tatapan sayu dan kugigit bibir bawahku.
"Ahhh…. Jangannhh lihathhh abhh" "Akhhhhh……" tiba-tiba lelaki itu menarik penisnya dan menumpahkan spermanya dalam di atas bongkahan pantatku

"Lemahkali kau lup" ejek Tigor yang berada berada di bawahku yang sedari tadi menikmati jepitan vaginaku

"Hihii…. Iyahhh…" aku pun tertawa saat bang Tigor mengejek lelaki itu
"Yahhh di ejek kau sama Nely" ucap lelaki yang sedari tadi penisnya berada di hadapan wajahku

"Kau coba aja sendiri bang….lobang pantat nya sempit bener" ucap pemuda itu yang terduduk menyender di dinding gubuk itu.

"Ahhh…. Dasar kau aja yang lemah, kau tu ngentot sama lonteh terminal yang memeknya udah longgar sana" ejek bang Tigor
"Hihihi…." Aku pun tertawa mendengar pertikaian mereka
"Tuhh Nely aja ketawa" ucap lelaki yang di depan ku berjalan ke arah pantatku sambil mengambil entah baju siapa dan mengelap sperma yang meleleh di atas pantatku.
"Tuhh… makan Peju kau" lelaki itu melempar baju itu ke arah lelaki yang sudah terduduk lemas.

"Banghhh….mau amerhh…" desahku manja saat lelaki itu menggosokkan penisnya pada lubang anusku

"Kau ambil dulu Amer Ndak" perintah bang Tigor

Posisiku masih berada di atas tubuh bang Tigor dan pantatku menungging menunggu di masuki oleh penis lelaki di belakang ku.
Lelaki itu menyodorkan botol minuman itu ke mulutku dan langsung ku teguk dan kucium bibir bang Tigor yang berada di bawahku.
"Mhhh...Slurppp….slurppp…" Suara bibir aku dan bang Tigor yang saling melumat dan ku minum lagi minuman itu dan kucium lagi bibir bang Tigor, kini bibirku dan bang Tigor berlepotan sisa minuman yang keluar dari bibir kami.

"Kau tengok ni lup"
"rasain ni kontol bang bujang"ujar lelaki itu yang menekan perlahan penisnya ke dalam anusku.

Ku lirik kebelakang sambil ku lemparkan senyum sambil menggigit bibir bawahku
"Sini banghhh…." Aku menyuruh lelaki yang mengambil minuman untuk mengarahkan penisnya ke wajahku

Tangan bang Tigor beralih ke payudaraku dan memelintir putingku sementara tangan satunya berada di pinggang ku, sementara lelaki yang sedar tadi meremas payudaraku meminta jemariku mengocok penisnya.
Kini posisiku bertumpu pada satu tangan dimana tangan ku mengocok penis dan bibirku tertahan oleh penis yang lain.

"Mmhhhh….mhhh……mhhhhh…." Desahku tertahan karna bang bujang dengan tempo cepat menyodok lubang anusku

"Ahhhh….. enghhhh… nelyhhh… gak kuathhh…. Mhhhhh…." Desahku di saat melepaskan penis yang kuhisap.

"Kontolhhh… banghh bujanghh besshh… ahhhhhh….." desah manjaku dan karna tak kuat bertumpu aku menjatuhkan tubuhku dan langsung di peluk oleh bang Tigor

"Ahhh….. nelyhhh…. Gak kuathh…. Ouhhh…." Desahku di kuping bang Tigor

"Banghhh…. Ampunhh…. Ahhhh…." Seketika tubuhku bergetar hebat merasakan kembali orgasme namun bang bujang sama sekali tidak menurunkan tempo genjotannya

"Iihhhh…. Nelyhhh lemashhh… ouhhh…." Ku peluk erat bang Tigor dan tak terasa aku mencatak bahunya karna tanpa di kasih bernafas oleh kedua penis yang menghantam lubangku

"Hahaha… minta ampun dia Jang" tawa bang Tigor yang memelukku erat

"Plakk…. Plak….." Namun bukannya menghentikan genjotannya malah pantatku di tampar oleh bang bujang

"Ciumhh nelyhhh ouhhh…." Aku pun menyosor bibir bang Tigor dan langsung di sambut oleh bang Tigor

"Plok…plokk…plokk…." Bunyi peraduan pantatku dan paha bang bujang yang menggenjot anusku. Terasa anusku keluar masuk mengikuti genjotan penis bang bujang

"Ouuhhhh…. Inihh…baru kontolhhh ahhh….." racauku saat terus-terusan di genjot dengan tempo cepat oleh bang bujang

"Rasain nih lontehh…. Ahhh…." Bang bujang semakin cepat menggenjot anusku sementara penis bang Tigor mengikuti goyangan bang bujang pada tubuhku

"Aaaahhkkkkk……." Terasa sperma bang bujang memenuhi lubang anusku dan aku pun ikut bergetar saat sperma itu menyemrot ke dalam lubang anusku.

"Aahhhh….. nelyhhh lemasshhh…" aku memeluk erat tubuh bang Tigor terasa melayang - layang tubuhku saat di genjot oleh bang bujang

"Ploppp…" terdengar suara penis bang bujang terlepas dari lubang pantatku dan terasa cairan sperma meleleh keluar mengikuti penis itu.

Tubuhku langsung di balikan oleh bang Tigor dan pahaku di bukanya lebar-lebar
"Giliran Abang" ucap bang Tigor yang kubalas dengan senyuman dan tatapan sayu
"silahkannnhhh sayanghh… ouhh…." Bang Tigor tanpa aba-aba langsung menggenjot vaginaku dengan cepat

"Ahhhh…..banghhh….gelihh…." Desahku tak tertahan dengan genjotan bang Tigor

"Ampunhh….ampunhhhh… ahhhh…." Kepalaku hanya menggeleng kiri dan kanan saat di genjot oleh bang Tigor

"Terushhh… sayanghhh… mhhh…." Bang Tigor langsung mencium bibirku dan aku peluk erat bang Tigor. Keringat kami sudah bercampur membasahi kasur tipis tempat dimana aku di setubuhi oleh 5 orang

"Aahhhh….abanghh mau titip benihh…." Racau bang Tigor

"Silahkannnhhh banghh… ouhh….."
"Bikinhhh nelyhh ham…ilhh… ahhh…" desahku dan langsung ku gigit bahu bang Tigor, jemariku mencengangkan erat pada punggung nya bahkan terasa kucakar bang Tigor dan pahaku menjepit pantatnya seakan penis itu tak boleh lepas dari vaginaku

"Plak…plakk…plak …" suara hentakan penis bang Tigor dan vaginaku terdengar di gubuk itu.
"Aaahhhhkkkkk…….." satu lolongan panjang tiba-tiba bang Tigor gemetar dan menumpahkan seluruh spermanya dalam vaginaku.
"Ouuhhh…. Nelyhhh lemashh……" aku memejamkan mataku, tubuh ku masih memeluk bang Tigor menikmati sisa orgasme ku dan terasa hangat semprotan sperma bang Tigor dalam vaginaku, terasa kedutan penisnya memenuhi vaginaku.

"Inih baru lontehhh bangsatt…" racau Tigor yang mulai melepaskan pelukannya pada tubuhku.

"Aahhh…. Enakhh sayanghh ?" Tanyaku sambil menatapnya sayu dan melepaskan pelukanku.

"Memek paling enak yang pernah Abang entot" ucap bang Tigor yang perlahan mencabut penisnya , sperma bang Tigor meleleh keluar dari vaginaku

"Aahhh…..nelyhh gak di kasih ampunhhh..
Ahhh…." Aku masih mengatur nafas, entah udah orgasme yang menerapkan kali malam itu

Tiba-tiba tubuhku di angkat dan di suruh menungging oleh lelaki yang sedari tadi rupanya mengocok penisnya sendiri.

"Bang yandak boleh ngentotin Nely ?" Tanya lelaki yang sudah memposisikan penis nya di bibir vagina ku yang masih basah oleh sperma bang Tigor

"Auwhhh… silahkannnhhh" desahku karna dengan sekali hentakan penis itu langsung masuk ke dalam vaginaku.

Kulirik bang yandak sayu sambil mengodanya, entah kenapa aku bisa seliar ini di setubuhi oleh mereka, aku bahkan dengan suka rela menerima sperma-sperma mereka masuk ke dalam rahim dan lubang anusku.

"Aaahhhhhhh….." bang Tigor menumpahkan sisa Amer tadi ke seluruh tubuhku dan kini aku basah oleh keringat dan minuman itu.

"Aaahhhh…..ahhhhhh" aku hanya mendesah menerima perlakuan mereka.

"Nely suka kontol ?" Tanya bang Tigor

"Ahh….. eeehhh….." jawabku sambil menggigit bibir bawahku saat bang yandak dengan cepat menggenjot vaginaku

"Mau jadi lonte Abang ?" Tanya bang Tigor yang berjongkok di depanku, aku yang menungging menatap bang Tigor dengan tatapan sayu.

"Aahhh….. iyahhh …. Nelyhh lonthh ehhh" seketika wajahku di siram dengan Amer oleh bang Tigor

Aku menggeleng kan kepalaku dan ternyata datang lelaki yang minta di hisap penisnya dan langsung ku hisap dengan kuat.
"Aaahhhhkkkk…….." tak lama penis itu menumpahkan spermanya dalam mulutku
"Lontehhh bangsathhh…." Racau lelaki itu saat penisnya tetap kusedot saat sperma nya sudah tumpah di mulutku

"Ngilu anjing…" lelaki itu dengan cepat menarik penisnya dari mulutku.

"….yahh… gak nyobainhhh memekhh nelyhhh ahhhh…." Ejekku dan lelaki itu langsung tersungkur lemas

"Gak kuathh gue banghhh" racau lelaki itu

"Hahaha kau sama kulup gak cocok ngentotin amoy gini tok tok" tawa bang Tigor

"Aahhhhhkkkk….." erang bang yang sedari tadi menggenjot vaginaku dari belakang

"Mau crott….. ahhkkkk….." erang bang Yanda

"Barenghh banghhh…..ahhhhh…." Desahku yang juga merasakan akan orgasme kembali

"Aaaahhhkkkkkk….." dengan satu sentakan dalam bang Yanda menembak kan spermanya di dalam vaginaku dan aku pun tersungkur lemas ke depan.

Terasa bang Yanda memeluk ku dari belakang saat mengikuti tubuhku yang terkulai lemas. Terasa lengan bang Yanda memelukku dan meremas payudaraku yang kusambut dengan menggenggam jemarinya. Kini aku terbaring di atas kasur tipis di atas lantai dengan posisi bang Yanda memelukku dari belakang. Terasa penuh semua lubangku oleh sperma dan badanku pun bau Amer yang di tumpahkan oleh bang Tigor tadi.

Kesadaran ku sudah melayanng di sebuah gubuk dimana lelaki kasar ini berlima menyetubuhi ku malam itu. Bahkan aku tak memikirkan suamiku, anakku bahkan ce Jesica yang kutinggalkan di tempat pesta orgen tadi. Kubalikan tubuhku dan kucium bibir bang Yanda

"Mhhh….. nelyhhh lemashh… " ujarku dan ku peluk bang Yanda dan tertidur di atas dadanya dengan tangan bang Yanda mengelus punggung mulusku. Sementara pahaku kunaikan di atas perut bang Yanda.

Kesadaran ku hilang tertidur di gubuk itu setelah di setubuhi lima lelaki sekaligus

Bersambung

 

No comments for "๐‘๐š๐ก๐š๐ฌ๐ข๐š ๐’๐ž๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐€๐‘๐“ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ“ ( ๐‘๐”๐’๐€๐Š )"